RAMADHAN
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“ Hai Orang - orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang - orang sebelum kamu agar kamu
bertaqwa “ (QS Al-Baqarah:183)
Pada hakekatnya puasa
itu merupakan hadiah
yang diberikan oleh Allah Swt untuk seluruh umat manusia yang ada di muka bumi
ini. Dengan maksud dan tujuan agar setiap individu dapat mensucikan dirinya dan
dapat membersihkan batiniahnya dari segala jenis kotoran yang
ditinggalkan oleh hawa nafsu.
Ibadah puasa merupakan sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah
satu upaya untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan
pengangkatan derajat. taqwa maknanya adalah menjauhi. Dan
taqwallah artinya menjauhi kemarahan dan murka Allah Swt. serta meninggalkan
apa yang membuat kemarahan Allah Swt. Dengan demikian, takwa harus diwujudkan
dengan melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Takwa dasarnya adalah takut kepada Allah Swt. yang merupakan perbuatan hati.
Hal ini dijelaskan Allah Swt. dalam firman-Nya, “Demikianlah (perintah Allah).
Dan barangsiapa mengagungkan syi`ar-syi`ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul
dari ketakwaan hati” (QS Al-Hajj: 32). Rasulullah Saw. juga menegaskan, “Takwa
itu ada di sini”. Beliau mengulanginya sampai tiga kali sambil menunjuk ke dada
beliau (HR Muslim dari Abu Hurairah
Nabi Muhammad SAW
bersabda " Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh
keberkahan. Allah telah memfardhukan atas kamu puasanya,di dalam bulan Ramadhan
dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka, dan dibelenggu
segala setan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Barangsiapa tidak diberikan kebajikan malam itu, maka sunggulah dia telah
dijatuhkan dari kebajikan.
Allah telah
mengistimewakan bulan Ramadhan dengan adanya Lailaul Qadar. Untuk
menjelaskan keutamaan malam yang barokah ini, Allah turunkan surat
Al-Qadar, dan juga banyak hadits yang menjelaskannya, di antaranya Hadits Abu
Hurairah radhialahu ’anhu, dia berkata: Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ , تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ ,
وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ , وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ
, لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ, مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا
فَقَدْ حُرِمَ " رواه النسائي ( 2106 ) وأحمد (8769) صححه الألباني في صحيح
الترغيب ( 999 ) .
“Bulan Ramadhan telah tiba menemui kalian, bulan
(penuh) barokah, Allah wajibkan kepada kalian berpuasa. Pada bulan itu
pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu (neraka) jahim ditutup, setan-setan
durhaka dibelenggu. Padanya Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu
bulan, siapa yang terhalang mendapatkan kebaikannya, maka sungguh dia terhalang
(mendapatkan kebaikan yang banyak)." (HR. Nasa’I, no. 2106, Ahmad, no.
8769. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Targhib, no. 999)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar